Selamat Jalan Mbah Putri..

Pangkalpinang, Sabtu 10 Mei 2014, jam 14.00 WIB..
Selesai ambil wudlu mau Sholat Dhuhur, Si Ibu telepon di hape ku. Gak lama ngobrol, Ibu ngasih informasi kalau baru saja dapat kabar, simbah putri meninggal. Ibu kandung dari Bapak telah tutup usia.

Innalillahi wa inaillahi rojiun.. Aku yg notabene telepon ibu sambil berkaca seperti gak percaya, bukan karena melihat wajahku yg tambah ireng, tapi karena kabar tsb. Memamg sih mbah putri akhir2 ini kondisinya tambah sakit, meskipun sempat membaik namun badannya udah semakin kurus dan mudah lupa. Wajar ajalah simbah udah sepuh dengan usia yg alhamdulilllah bisa mencapai 107 tahun, sebuah usia yg cukup panjang untuk anak manusia sekarang ini.

aku dan mbah putriSaat itu juga akhirnya aku putuskan untuk pulang ke Klaten dan berharap masih dapat tiket karena penerbangan terakhir sekitar 60-90 menit lagi. Untungnya ada Si Beni, anak Semarang yang lagi main ke kosan, barengan dia langsung meluncur ke bandara untuk beli tiket goshow. Setelah dibandara, untungnya masih kebagian tiket meskipun harganya udah naik lagi, tapi syukurlah  masih bisa pulang ke Klaten via Solo dengan waktu yang super mandadak untuk melihat terakhir kalinya mbah putri.

ibu dan mbah putriAku mungkin gak bisa sampai sekarang ini tanpa doa dan restu dari mbah putri. Kadang berpikir, kalaupun bisa kerja mapan tapi jauh gini namun pas beliau wafat aku gak bisa melihat untuk yang terakhir kalinya, pasti nanti akan menyesal dan merasa bersalah. Itu pula lah yg memantapkan tekad untuk pulang ke Klaten dan alhamdulillah diberikan kemudahan meski waktunya mepet.

Jam 8 malam akhirnya aku sampai di Klaten setelah di jemput Om Nano dan keluarganya. Sesampainya disana sudah banyak keluarga dan tetangga yang berkumpul, syukurlah aku bisa berada disana disaat-saat seperti ini. Sebelum aku menyolatkan mbah putri bersama pelayat yang baru datang, aku diperlihatkan wajah mbah putri yang sudah berselimut kain kafan, wajah beliau tampak putih dan bersih. Sedih memang harus kehilangan mbah putri, meskipun sudah cukup ikhlas dan mungkin itulah yg waktu yg tepat mbah putri untuk kembali ke sisi Allah. Mungkin nanti pas lebaran gak ada yg bisa dibecandain saat sungkeman, ga ada lagi pamit saat akan pergi dengan wejangan dan doa beliau, tapi pastinya apa yg telah beliau berikan gak akan pernah terlupakan. Sekarang mbah putri sekarang udah tenang disana, terimakasih banyak atas semua doa mbah putri sehingga kami anak cucu bisa sukses dengan apa yang kami impikan.

bareng mbah putriMbah putri itu tipe pekerja keras, meskipun sudah sepuh tapi tangan dan kakinya masih selalu ingin bekerja walau cuma mencari kayu kering atau membersihkan halaman. Tapi karena mbah putri yang selalu ingin mencari kesibukan dan sudah sepuh juga, mbah putri pernah jatuh saat beraktivitas, dan itu pulalah yg membuat mbah putri sebelum wafat cuma bisa tiduran karena luka pada tulang belakangnya karena jatuh. Setahun yang lalu sempat mbah putri saat di rumah Jogja, naik ke rumah lantai atas sendirian. Itupun kami tidak tahu kalau beliau naik ke atas, kami taunya setelah beliau cerita, tapi syukurlah tidak kenapa-kenapa.

Minggu pagi pelayat semakin banyak berdatangan, mbah putri rencananya akan dimakamkan ba’da Dzuhur. bareng mbah putriSekitar jam 1 siang setelah menunggu Budhe yang baru datang dari Tanjung Pinang, jenazah mbah putri akan dimakamkan dipemakaman kurang lebih 400 meter dari rumah mbah putri. Meskipun dalam hati agak menyesal karena jauhnya tempat kerjaku sehingga gak bisa sering nengok mbah putri saat sakit, tapi setidaknya aku bisa mengantarkan jenazah mbah putri sampai ke tempat peristirahatan terakhirnya. Mbah putri yang saat sakit dirawat di rumah Budhe, memang sering menanyakan cucu2nya saat Bapak dan Ibu menengoknya.

Sekarang kami yg masih disini hanya bisa mengirimkan doa semoga mbah putri mendapat tempat yg terbaik disisi Allah, dilapangkan kuburnya, diberi ketenangan dan dijauhkan dari api neraka, amin ya robbal alamin.. Selamat jalan Mbah Putri Mariyem Abdul Majid, maafkan kami jika belum bisa memenuhi keinginan2 mbah putri selama bersama kami. Kenangan saat bersama mbah putri dan nasihat2 mbah putri gak akan pernah terlupa dan kami lupakan. Allahummagfir lahaa warhamhaa wa’afihaa wa’fuanhaa.. Ya Allah ampunilah dia, rahmatilah dia, maafkanlah dia dan ampunilah kesalahannya.. Khusnul khotimah nggih mbah 😦 :*